1. PLANNING MASA DEPAN
Nama saya Ditto Prasetyo, saya berumur 19 tahun, saya anak pertama dari 3 bersaudara. Planning masa depan saya untuk beberapa tahun ke depan saya ingin lulus kuliah dengan predikat memuaskan dan bekerja di perusahaan yang dikehendaki. Setelah memperoleh penghasilan cukup sebagian dari hasil kerja yang saya peroleh akan ditabung untuk memberangkatkan orang tua saya ke tanah suci, lalu sebagian dari sisanya akan saya gunakan untuk menikah, setelah itu saya memiliki rencana ingin mengajak keluarga saya untuk pergi ke negeri kincir angin, dan kelak di hari tua nanti saya tinggal menikmati hasil yang diperoleh dari anak saya sendiri.
2. SINOPSIS FILM “LASKAR PELANGI”
Laskar pelangi merupakan sebuah film yang berceritakan tentang 10 anak yang hidup dalam keterbatasan namun memiliki semangat belajar yang tinggi, salah satu tokoh dari film tersebut adalah Ikal. Sejak kecil Ikal tertarik untuk menjadi pengamat kehidupan dan ia menemukan kenyataan yang mempesona dalam lingkungannya yang ironis. Ada SD Muhammadiyah yang sederhana bahkan terancam akan ditutup karena kekurangan murid, ada orang Melayu yang terpinggirkan, ada orang-orang melarat yang terabaikan, ada PN Timah yang makmur dan sangat feodal –terpisah oleh tembok tinggi dengan kemelaratan di sekelilingnya.
Dalam pandangan Ikal, ia dan teman-temannya anggota Laskar Pelangi adalah teman seperjuangannya untuk memerangi keboadohan dalam keterbatasan sosialnyat tak terpisahkan dalam susah dan senang. Induknya adalah guru mereka tercinta, Pak Harfan dan Ibu Muslimah (Bu Mus).
Hanya ada sedikit murid di sekolah dasar reyot itu. Ada Harun yang murah senyum, Trapani yang rupawan, Syahdan yang kecil seperti liliput, Kucai yang sok gengsi, Borek yang susah diatur, Sahara yang ketus dan keras kepala, A Kiong yang polos, Samson yang seperti patung Ganesha, Mahar seniman tampan yang kreatif, imajinatif, dan sering tak logis, ada Lintang, kuli kopra yang jenius dengan semangat luar biasa, dan Ikal si pengamat kehidupan.
Mereka bersekolah dan belajar pada kelas yang sama dari kelas 1 SD sampai kelas 3 SMP, dan menyebut diri mereka sebagai Laskar Pelangi. Pada bagian-bagian akhir cerita, anggota Laskar Pelangi bertambah satu anak perempuan yang bernama Flo, seorang murid pindahan. Keterbatasan yang ada bukan membuat mereka putus asa, tetapi malah membuat mereka terpacu untuk dapat melakukan sesuatu yang lebih baik.
Kesederhanaan, bahkan kemelaratan tak membuat anak-anak ini menyerah. Ironi kehidupan, kejujuran pemikiran, keindahan persahabatan dan petualangan menemani mereka untuk terus bersemangat menjalani hidup dan berjuang meraih cita-cita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar